Pages

Sabtu, 07 Januari 2012

PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA


PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA
Pada zaman Belanda pelaksanaan pendidikan dan persekolahan mempunyai ciri khas, yang mana kurikulum pendidikan diwarnai oleh misi penjajahan Belanda, sehingga kurikulum zaman Jepang dapat dikatakan bahwa keberadaan atau tujuan pendidikan pada zaman ini adalah untuk menciptakan sumber daya manusia yang dapat membantu misi penjajahan di tanah air. Belanda misalnya dengan memanfaatkan pribumi untuk mengeruk kekayaan alam seoptimal mungkin sedangkan Jepang dikenal dengan Asia Timur Raya dalam membantu misinya dalam peperangan.
A.    Periode Sebelum Kemerdekaan ( Periode Penjajahan )
1.      Kurikulum Sekolah Dasar Pada Masa Kompeni Sampai Tahun 1960

Pada awalnya bangsa Eropa Baik Portugis maupun Belanda belum memperhatikan pendidikan dan tujuan mereka hanya mencari rempah-rempah dan berdagang.

Pada tahun 1848 biaya pendidikan di tanah air agak besar jumlahnya. Berdirilah sekolah–sekolah bagi bangsa Belanda dan juga bagi pribumi. Pada tahun 1892, terdapat 2 (dua) macam sekolah rendah yaitu;
-          Sekolah Kelas Dua, untuk anak pribumi dengan lama pendidikan 3 tahun.
-          Sekolah Kelas Satu, untuk anak pegawai pemerintah Hindia Belanda lama pendidikan awalnya 4 tahun.

2.      Kurikulum Sekolah Dasar Pada Masa Kolonial Belanda

Pada Awal abad 20 munculnya revolusi sosial dan industri Eropa. Pada tahun 1914 didirikan sekolah sambungan yang lamanya 2 tahun setelah Sekolah Dasar.

Undang-undang Hindia Belanda membagi jenis penduduk menjadi 3 golongan : Eropa, Timur Asing dan Bumi Putera, sehingga didirikan pula 3 jenis sekolah rendah bagi anak-anak berdasarkan 3 jenis penduduk tersebut yakni :
-          ELS ( Europese Lagere School )
-          HCS ( Holland Chinese School )
-          HIS ( Holland Inlandse School )
3.      Kurikulum Sekolah Dasar Pada Masa Pemerintahan Jepang

Pada masa ini semua sekolah rendah yang bermacam-macam tingkatnya itu dihilangkan sama sekali  dan tinggallah sekolah rendah untuk bangsa Indonesia yaitu sekolah rakyat yang disebut Kokumin Gako ( 6 Tahun lamanya ).

4.      Kurikulum Sekolah Dasar Pasca Kemerdekaan Sampai 1964

a)      Masa Setelah Merdeka Sampai 1952
Sekolah merdeka pedoman pelaksanaan pendidikan berdasar UUD 1945 atas usul dari Badan Pekerja KNIP Kesatuan Republik Indonesia yang diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1950.
b)      Sejak Tahun 1952 Sampai 1964
Pada masa ini tujuan pendidikan dan pengajaran Republik Indonesia ialah membentuk manusia susila yang cakap dan warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan mayarakat dan tanah air.

Di dalam Rencana Pelajaran terurai sesuai dengan Peraturan Kementerian PP dan K mengenal Sapta Usaha Tama yakni :
a.       Penertiban aparatur dan usaha-usaha Kementerian PP dan K
b.      Menggiatkan kesenian dan olahraga
c.       Mengaharuskan penabungan
d.      Mewajibkan usaha-usaha koperasi
e.       Mengadakan kelas masyarakat
f.       Membentuk regu kerja pada SLA dan Universitas
SD dari tahun 1952 sampai 1964 dikategorikan kurikulum tradisional yakni Separated Subject Curriculum.
C.     Sejak Tahun 1952 sampai 1964
Sistem pendidikannya dinamakan sistem panca wardana atau sistem 5 aspek perkembangan yaitu :
a.       Perkembangan Moral
b.      Perkembangan Intelegensi
c.       Perkembangan Emosional Artistik
d.      Perkembangan Keprigelan
e.       Perkembangan Jasmaniah
Mata pelajaran wardana dikenal juga krida yang berarti hari untuk berlatih menurut bakat dan minat anak didik.
Kurikulum SD tahun 1964 dikategorikan sebagai Correlated Curriculum.
D.    Kurikulum Sekolah Dasar Sejak Orde Baru ( 1964 ) Sampai 1968

Sebagai reaksi terhadap rencana pendidikan TK dan SD yang di dalamnya berbau politik ORLA ( Orde Lama ) perubahan-perubahan terletak pada landasan pendidikannya yang berdasarkan Falsafah Negara Pancasila adalah :
a.       Dasar Pendidikan Nasional
b.      Tujuan Pendidikan Nasional
c.       Isi Pendidikan Nasional
Kurikulum sekolah dasar 1968 dibagi menjadi 3 kelompok besar :
1.      Kelompok Pembinaan Pancasila
2.      Kelompok Pembinaan Pengetahuan Dasar
3.      Kelompok Kecakapan Khusus

B.     Perkembangan Kurikulum Sekolah Menengah Pertama ( SMP )

SMP merupakan lembaga pendidikan formal sesudah SD dan merupakan persiapan bagi Sekolah Menengah Atas ( SMA ).

Perkembangan kurikulum SMP di Indonesia mengalamai masa yang meliputi :

1.      Masa Penjajahan Belanda
Pada masa pemerintahan Belanda kurikulum Sekolah Menengah Pertama yang formal sudah ada kesesuaiannya dengan masa sekarang.

a.       Periode Sebelum Tahun 1900

Sekolah Menengah Pertama mulai ada pada tahun 1960 yang bernama Gymnasium lama belajarnya 3 tahun dan siswanya hanya terbatas pada orang-orang Barat / golongan ningrat.


b.      Periode 1900 – 1914

Situasi politik dunia pada akhir abad 19 mengalami perubahan karena disebabkan adanya revolusi sosial dan industri juga karena berpengaruhnya pandangan atau aliran humanisme. Ini berlaku pula bagi Negara Belanda sehingga timbul paham yang disebut politis etnis atau erschut.

Tahun 1893 Gymnasium dipisahkan dengan sekolah untuk pegawai pamong praja, sekolah yang mendidik calon pegawai disebut OSVIA. Disamping itu didirikan HBS       ( Hogere Burgere School ), yaitu Gymnasium yang khusus untuk orang-orang Belanda dari golongan tinggi
.
c.       Periode 1914 – 1935

Dengan dilatar belakangi oleh meluasnya paham humanitas di kalangan orang Belanda akhirnya pemerintah didesak untuk memperluas pendidikan bagi kaum pribumi. Didirikanlah sekolah mulo yang lama belajarnya 4 tahun.

d.      Periode 1935 – 1945

Pemerintah Belanda pun dituntut untuk meninjau kembali rencana pendidikan dan pelajaran mulo. Pengembangan ini meliputi bagian bahasa sastra, bagian ilmu pasti alam dan bagian sosial ekonomi.

2.      Kurikulum Sekolah Menengah Pertama Pada Zaman Jepang (  1942 – 1945 )
Pada masa penjajahan Jepang, kurikulum yang diterapkan bertujuan agar rakyat dapat membantu gymnasium / pendidikan jasmani diberikan setiap hari sebelum masuk sekolah, sedangkan latihan dasar kemiliteran diberikan pada murid-murid sekolah.  Musik dan nyanyian Belanda diganti menjadi musik dan nyanyian Jepang Asia Jaya dan diajarkan di sekolah gayo serta dilaksanakan pula semacam Sapta Usaha Tama.

3.      Masa Republik Indonesia
a.       Masa 1945 – 1950
Pemerintah menggunakan rencana usaha pendidikan dan pengajaran yang telah disiapkan pada saat-saat terakhir pendudukan Jepang. Kemudian Ki Hajar Dewantara, Menteri PP dan K mengeluarkan instruksi umum yang memerintahkan kepada semua kepala sekolah dan guru-guru yakni :
-          Pengibaran Sang Saka Merah Putih di halaman sekolah pada setiap harinya.
-          Menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan.
-          Menurunkan bendera Jepang dan menghilangkan Kimigayo.
-          Menghapuskan bahasa Jepang dan semua upcara yang berasal dari bala tentara Jepang.
-          Menimbulan semangat kebangsaan kepada anak didik atau murid.
b.      Masa 1950 – 1962
Terbentuknya NKRI pada tanggal 17 Agustus 1845, struktur dan sistem pendidikan harus diseragamkan dan sebagai pedomannya adalah SMP di Jogjakarta dan akan diberlakukan pada semua SMP di tanah air.

C.     Kurikulum Sekolah Menengah Atas ( SMA )

1.      Kurikulum SMA pada masa Belanda
Sekolah Menengah Atas pada masa Belanda adalah AMS ( Algermene Midelbare School ). Sekolah ini berdiri pada tahun 1919, setelah mendirikan Sekolah Menengah Pertama seperti Mulo pada tahun 1914, gymnasium villen 3 tahun (1897), HBS (1875) dengan lama pendidikan 3 tahun mata pelajaran pokok AMS II ( Kesusastraan klasik barat adalah bahasa latih.

2.      Kurikulum SMA pada masa Jepang
Pada tahun 1942 AMS diganti oleh Jepang menjadi Sekolah Tinggi dengan lama pendidikan 3 tahun, isi didalam rencana pelajaran Sekolah Tinggi adalah :
-          Pemakaian Bahasa Belanda dilarang.
-          Bahasa resmi dan pengantar Bahasa Indonesia.
-          Bahasa Jepang menjadi mata pelajaran wajib.
-          Pengajaran adat istiadat Jepang.
-          Sejarah Jepang sangat penting.

3.      Kurikulum SMA pada masa Republik Indonesia
a.       Masa 1950 – 1965
Sekolah Menengah Atas ( SMA ) dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
Bagian A : Jurusan Kesusatraan
Bagian B : Jurusan Ilmu Pasti dan Ilmu Alam
Bagian C : Jurusan Sosial Ekonomi
Tujuannya menyiapkan calon anggota masarakat yang berguna dan mendidik anak didik agar dapat meneruskan studinya ke jenjang yang lebih tinggi.
b.      Masa 1965 – 1985
a)      Kurikulum SD
a.       Dasar
·         Kurikulum SD 1968
·         Falsafah Negara Pancasila ( TAP MPRS XXVII / MPRS / 1966 / BAB II, Pasal 32 )
b.      Tujuan Pendidikan Nasional
c.       Orientasi Pelajaran
d.      Keaktifan Lulusan
e.       Isi Kurikulum
f.       Desain Kurikulum
g.      Pendekatan Metodologis
h.      Penilaian
i.        Bimbingan

b)      Kurikulum SMP
·         Dasar : Demokrasi terpimpin SMA gaya baru 1962, pendidikan sesuai dengan haluan Negara.
·         Tujuan Pendidikan
·         Orientasi Pelajaran
·         Kualifikasi Lulusan
·         Isi Kurikulum
·         Pendekatan Metodologi Mengajar
·         Penilaian
·         Bimbingan
c)      Kurikulum SPG
·         Dasar : Falsafah Negara Pancasila ( TAP MPRS NO. 1996: bab II Pasal 2)
·         Tujuan Pendidikan
·         Orientasi Pelajaran
·         Kualifikasi Lulusan
·         Desain Kurikulum
·         Pendekatan Metodologi Mengajar
·         Pengajaran Unit Pada Tingkat
·         Penilaian
·         Bimbingan

4.      Kurikulum Pendidikan Dasar Tahun 1994
Tujuannya adalah memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi anggota masyarakat, warna Negara, dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.

5.      Kurikulum SMA Tahun 1994
Pada PP No. 29 Tahun 1990 dikemukakan bahwa tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan pengetahuan siswa untuk melancarkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

Kurikulum lokal merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran yang ditetapkan oleh daerah atau lokal sesuai dengan keadaan dan kebutuhan daerah masing-masing.

6.      Kurikulum 2004 ( KBK )
Secara umum, pada era reformasi prinsip implementasi kurikulum 2004 adalah lahirnya KBK yang meliputi antara lain, kegiatan belajar mengajar ( KBM ), penilaian berbasis kelas dan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah.

Dalam pelaksanaan kurikulum struktur pendidikan dasar dan menengah  ( SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA ), yang menurut Permen itu ialah
1.      Mata Pelajaran
2.      Muatan Lokal
3.      Pengembangan Diri
Kurikulum 2004 sangat memberi kesempatan bagi sekolah / madrasah untuk mengelola, yakni member kesempatan bagi orang tua untuk peduli dan terlibat dalam proses pembelajaran sejak jenjang TK hingga Pendidikan Menengah dan Perguruan Tinggi.

0 comments:

Posting Komentar